Garis Dua di 2020 (sekelumit cerita)

 Garis dua yang dinanti 😊

Tiga tahun belakangan memang teralu sering dihujani dengan pertanyaan, kapan kasi adek buat danial?Masih KB?! Atau memang mau nunda?! Telanjur muda sekalian deh repot, biar nanti enak klo udah pada gede.. dan saya hanya tersenyum 😌

Bagi sy keputusan mempunyai anak berapa, dengan jarak atau tidak, adalah keputusan penting dalam rumah tangga, keputusan dan komitmen antara suami dan istri, bukan keputusan atas dasar omongan orang orang yg beda pandangan dan kepentingan.

Dari awal sy dan suami mempunyai komitmen untuk jaga jarak, diantara anak pertama dan kedua, sy bukan ibu muda dengan prinsip sekalian repot dengan jarak yg dekat. Sy lebih ingin ada jarak karena focus menyusui dan membesarkan si sulung, menikmati masa muda sy (tidak ingin menunggu tua 😂 ), dan sy ingin selalu trip tiap tahun bersama keluarga kecil sy dengan memaksimalkan quality time antara sy, suami dan anak. 

Setelah anak sulung kami Danial, berusia 3th, dan suami juga alhamdulillah mendapatkan promosi dari kantor, kami tidak lagi tinggal dirumah kontrakan. Mendapatkan fasilitas rumah dinas dari kantor, alahmdulillah sedikit mengurangi pengeluaran kami, kemudian Danial pun siap kami masukkan ke PAUD. Saya memang memutuskan untuk mengikuti suami ke daerah tempat dia berdinas, sehingga keputusan memasukkan Danial ke PAUD menurut kami langkah yg tepat karena diperantauan tidak ada temen buat Danial bermain, di sekolahnya nanti dia akan bersosialisasi, bermain dan belajar, serta menghapal doa harian dan surah- surah dalam Alquran. 

Saat ini lah sy lepas alat kontrasepsi dan kami siap untuk program anak kedua. Saya juga mulai focus kembali dengan usaha coklat mancur saya dLumer, kemudian saya juga buka usaha niepon_shop yang terdiri dari brand 2ndchic, segala preloved, dan menjual alat alat decor rumah. Sebulan dua kali saya akan turun ke Kuching Malaysia untuk menemuka ide - ide baru dalam barang dagangan saya. Sehingga untuk masalah kehamilan anak kedua saya dan suami menjalaninya dengan santai. 

Tapi cukup lelah ya, mendengar pertanyaan kapan kasi adek buat Danial? Kenapa seh kemaren KB? Makanya tuh dikasi Tuhan lama karena sempat nunda seh!! Dan berbagai pertanyaan dan pernyataan lainnya. Rasanya pengen saya jawab dengan gaya judes yg menjadi ciri khas saya saat gak suka sama orang, tapi ya udahlah ya anggap aja mereka gak nikmatin hidupnya kayak saya 😆 (positif thinking). Secara orang orang yang berkomentar itu terkadang juga masih mengeluh mengurus anak - anak mereka yang masih kecil, klo memang udah prinsip mau punya anak dengan jarak dekat dan masih kecil kecil menurut saya udah gak usah ngeluh lagi, gak usah komen sama hidup orang yang bisa ini itu, karena passion dan prioritas kita berbeda.

Tahun kedua 2019, sy juga masih santai aja cuma memang aktivitas saya bisa dibilang tinggi, tiap weekend klo gak pulang ke Pontianak, ya perginya ke Kuching, belum lagi klo ada event dan hunting barang preloved memang sedikit menguras tenaga dan pikiran. Saya seh tetep enjoy belum dikasi kehamilan berarti saya diberi waktu untuk Allah spend time buat traveling lagi sebelum punya baby😊. Akhir tahun 2019 dibulan November saya mengunjungi dokter kandungan, hanya sekedar cek apakah ada masalah atau tidak. Hanya sekedar memastikan bahwa kita ada masalah atau tidak, untuk yg juga menanti anak kedua saya sarankan wajib ya buat check, agar kita tahu masalahnya apa dan ikhtiar apa yg akan kita lakukan jika memang kita ingin hamil. Cek kesehatan ini saya sarankan lakukan berdua dengan suami, karena menambah momongan adalah keinginan bersama bukan hanya salah satu pihak, klo saya pribadi seh belum tentu kehamilan tertunda hanya salah kita sebagai perempuan 😌 tapi juga bisa dari pihak laki - laki bukan? Makanya perlu cek kesehatan bersama dan transparan.

Alhamdulillah hasil saya dan suami tidak ada masalah, mungkin memang kami perlu istirahat sebentar dari rutinitas kami dijalan 😆, mulai bulan Desember sy mengkonsumsi vitamin buat promil, dan kemudian mengajak suami saya sama sama rileks dirumah, menggunaan oil untuk mengatur hormon kami berdua, dan menemukan waktu - waktu yang berkualitas untuk kami spend time lebih intim lagi. Menjaga asupan makanan seperti lebih konsumsi sayuran, buah, ikan mengurangi junkfood saat kami dipontianak.

Saya termasuk orang yang percaya dengan kekuatan afirmasi, suami mulai membeli stiker baby in car, dan pregnant mommy buat ditempel dimobil😀, saya juga sudah mulai searching searching stoller baru yang lucu. Lebih sering mengunjungi saudara, sahabat dan teman yg habis melahirkan termasuk afirmasi yang kami lakukan, dan yang pasti tetep wajib berdoa meminta kepada Yang Maha Kuasa.

Last trip saya pada bulan Maret 2020, ke Malaka saya bilang ke temen ini kayaknya last trip deh sebelum saya hamil, haha.. klo diingat lucu ya tapi omongan adalah doa makanya hati hatilah dengan omongan anda, dan saya percaya itu. Singkat cerita seluruh dunia terkena wabah covid 19, usaha saya mandeg malah stop total, usaha travel yang baru saya launching juga gak bisa jalan sama sekali. Dan jujur penghasilan saya stop total, malah ada yang mengalami kerugian, ya kami dikasi cobaan dari segi finansial.😓

Saya hanya pasrah, yakin ini semua pasti ada hikmahnya. Memasuki bulan Ramadhan saya baru sadar, Allah ingin kita focus beribadah meminta memohon padaNya, dengan adanya covid tidak ada acara buka bersama, tidak ada nongki setelah tarawih, tidak ada jadwal jadwal hahahihi bersama temen-temen. Misalnya tahun lalu terget tadarus kita cuma khatam satu kali, tahun ini bisa nyampai target yang dimau. Pesanan yang biasa membeludak di dua minggu sebelum lebaran, kali ini digantikan dengan menghidupkan shalat malam sebelum sahur, meminta dengan sungguh - sungguh apa yang kita inginkan.  Sungguh semuanya sudah Allah takdirkan, dikasi wabah agar kita kembali focus dengan tujuan beribadah padaNya.

Dua minggu setelah lebaran saya mengalami telat datang bulan, awalnya malas banget mau testpack, karena berapa bulan ini semenjak promil sering telat, malah awal ramadhan saya telat 8hari, tapi kemudian datang bulan seperti biasa. Kemudian saya menunggu sampai 2mingguan baru testpack, dan Allahuakbar, alhamdulillah Allah ridho dengan segala ikhtiar kami, Allah kabulkan doa kami. 😍

Saya hanya mencoba mengambil hikmah atas cobaan yang Allah berikan, dibalik cobaan yang memang sungguh terasa berat bagi kami, Allah karuniakan kepercayaan titipan yang memang kami dambakan. Danial juga sudah berumur 6th, alhamdulillah saya diberikan sulung yang sudah mengerti akan menjadi abang, sudah bisa membantu  hal - hal kecil dirumah, sudah mandiri dengan kegiatannya sendiri. Saya siap untuk menyambut anak kedua kami, dengan support suami, danial, dan keluarga besar. 

Semoga saya dan baby yang sekarang didalam kandungan berusia 5bulan, sehat selamat hingga lahiran nanti.❤😘😊



Komentar

Postingan Populer