Apa ini yang namanya dilema diantara titik kepasrahan
aku gamang saat ini..disenja yang buram..ditemani mendungnya langit
aku tak ingin melihat lagi hujan yang disertai guntur karena membuat aku berpikir bahwa air mata ku akan tumpah juga seiring tumpahnya air dari langit....
aku sadar dan juga merupakan prinsip ku bahwa kita harus tetep semangad mengejar apa yg kita impikan dan kemudian berdoa kepada allah bahwa dia kan memberi jalan terbaik untuk kita.
Kontrak ku akan segera berakhir, bukan itu yg kupikirkan...karena rezeki dari Nya
Tapi keberadaan ku disini...di ibukota ini yang ingin aku tinjau kembali, meninggalkan segala kenyamanan di dalam rumah yg hangat bersama orang tua ku dan kemudian pasrah menunggu naib atas kerjaan yang ditentukan mereka...hufh
aku disini ingin menggapai cita - cita ku menjadi seorang reporter atau apalah kerjaannya agar aku dapat melihat ciptaan ciptaan Allah karena kebesaranNya...aku terus berusaha untuk mewujudkannya...tapi aku belum dapat mewujudkannya..hingga kapan?
aku takut jika kejadian ini terulang lagi seperti kisah ku beberapa tahun lalu ingin masuk skul kedinasan dan gagal selama 3 tahun............
haruskah kali ini aku juga pasrah pada akhirnya...
dan pulang...tanpa mewujudkan yang ingin aku gapai...
aku tak ingin muluk dengan limpahan materi...
sebelum aku menikah aku hanya ingin mengumpulkan sedikit rezeki untuk ayah dan ibuku dan modal untuk usaha dan pengalaman hidup...
aku tak mau ayah dan ibuku pinjam sana sini hanya untuk masukin aku kerja...
menjual nama ayahku sementara bukan bakat ku untuk kerja dibidang itu...
istkharah lagi jalannya...memang.........
apa seh yang aku khawatirkan...dilema sebagaimana manusia kah
apa karena ketakutan ku gak da duit di jakarta setelah kontrak ku habis...
atau merasa bahwa memang bukan jalanku untuk dibidang itu.....dan pasrah saja menjalani yang bukan sesuai kemampuan kita?
apa sekarang IDEALISME memang sudah tidak ada sehingga pasrah pada keadaan..........
Tidak..........aku takkan menyerah pada mimpi mimpi ku....
aku ingin Kuat
Allah Bersama ku diTiap Sujud Malam ku
aku tak ingin melihat lagi hujan yang disertai guntur karena membuat aku berpikir bahwa air mata ku akan tumpah juga seiring tumpahnya air dari langit....
aku sadar dan juga merupakan prinsip ku bahwa kita harus tetep semangad mengejar apa yg kita impikan dan kemudian berdoa kepada allah bahwa dia kan memberi jalan terbaik untuk kita.
Kontrak ku akan segera berakhir, bukan itu yg kupikirkan...karena rezeki dari Nya
Tapi keberadaan ku disini...di ibukota ini yang ingin aku tinjau kembali, meninggalkan segala kenyamanan di dalam rumah yg hangat bersama orang tua ku dan kemudian pasrah menunggu naib atas kerjaan yang ditentukan mereka...hufh
aku disini ingin menggapai cita - cita ku menjadi seorang reporter atau apalah kerjaannya agar aku dapat melihat ciptaan ciptaan Allah karena kebesaranNya...aku terus berusaha untuk mewujudkannya...tapi aku belum dapat mewujudkannya..hingga kapan?
aku takut jika kejadian ini terulang lagi seperti kisah ku beberapa tahun lalu ingin masuk skul kedinasan dan gagal selama 3 tahun............
haruskah kali ini aku juga pasrah pada akhirnya...
dan pulang...tanpa mewujudkan yang ingin aku gapai...
aku tak ingin muluk dengan limpahan materi...
sebelum aku menikah aku hanya ingin mengumpulkan sedikit rezeki untuk ayah dan ibuku dan modal untuk usaha dan pengalaman hidup...
aku tak mau ayah dan ibuku pinjam sana sini hanya untuk masukin aku kerja...
menjual nama ayahku sementara bukan bakat ku untuk kerja dibidang itu...
istkharah lagi jalannya...memang.........
apa seh yang aku khawatirkan...dilema sebagaimana manusia kah
apa karena ketakutan ku gak da duit di jakarta setelah kontrak ku habis...
atau merasa bahwa memang bukan jalanku untuk dibidang itu.....dan pasrah saja menjalani yang bukan sesuai kemampuan kita?
apa sekarang IDEALISME memang sudah tidak ada sehingga pasrah pada keadaan..........
Tidak..........aku takkan menyerah pada mimpi mimpi ku....
aku ingin Kuat
Allah Bersama ku diTiap Sujud Malam ku
Komentar